Rabu, 29 Juli 2015

Kuda-Kudaan Plastik, Teman Bermain Anak

Salam,
Agak gak nyambung mungkin ya dengan tema blog ini yang membahas tentang traveling, tapi gakpapa deh karena siapa tau bermanfaat juga. Berkisah tentang liburannya Melinda (Maheza Nurcahyo) ke daerah Banyumasan, di sana dia mempunyai anak angkat yang masih balita dan sangat lucu sekali. Yang membuat saya tertarik adalah mainan berupa kuda-kudaan plastik yang mungkin bagi beberapa orangtua yang memiliki balita masa kini adalah biasa saja. Ya maklumlah bloggernya kan belum punya anak jadi gak tau perkembangan mainan anak jaman sekarang ya kaaan.

Jaman dahulu kala (halah), maksudnya jaman saya masih kecil (saya tinggal di desa, tegalan sih lebih tepatnya) belum ada mainan seperti ini, atau mungkin yang menyerupai seperti ini sebelumnya. Kalau ingin main kuda-kudaan ya ayah saya yang jadi kudanya kemudian saya dan adik saya naik ke punggung ayah saya kemudian ayah saya akan berlari-lari layaknya kuda yang sedang dipacu keliling ruangan. Jadi kalau ada mainan seperti ini saya jadi teringat ayah saya yang merelakan punggungnya untuk dinaikki anak-anaknya dalam arti sebenarnya, tidak hanya sebagai tulang punggung saja.

Begitulah rupa kuda-kudaan imut yang saya temukan, walaupun mungkin kuda ini gak bisa keliling ruangan (gak mungkin jalan sendiri kan ya) namun setidaknya bisa dinaiki dan menggantikan punggung ayah yang sedang bekerja sehingga tidak bisa menemani anaknya bermain. Selain mainan ini belum ada hal lain yang menarik yang saya temukan, karena ternyata anak-anak jaman sekarang selain jago bermain juga jago selfi dan utak-utik gadget. Ini yang kadang mebuat saya khawatir, ditakutkan anak-anak generasi penerus kurang berinteraksi dengan lingkungan sekitar namun malah banyak memusatkan perhatian pada gadget mereka.

Banyak permainan anak-anak kuno yang sarat akan makna filosofis, lagu-lagu yang maknanya sangat dalam namun dibawakan dengan ceria dan jenaka seperti yang diajarkan Sunan Kalijaga, sudah jarang sekali anak-anak kecil jaman sekarang yang tau. Padahal seharusnya kita lestarikan bukan? Pengalaman menonton salah satu show di Singapore, Song of the Sea, percakapan mereka dalam bahasa Inggris, namun salah satu lagu yang dinyanyikan adalah Anak Kambing Saya, bukankah itu lagu daerah kita? Mari kita renungkan bersama, selain mengikuti perkembangan jaman, kita harus ajarkan juga nilai-nilai moral untuk mencintai dan melestarikan budaya kita.

1 komentar:

  1. Buy online titanium bmx frame or find cheap price for aluminum frames
    You can also babyliss pro titanium flat iron buy one or 2018 ford fusion hybrid titanium two titanium 3d printer frames with the best price on your for aluminum frames stiletto titanium hammer on Tiagear. titanium nose hoop We also carry our own T-Shirt.

    BalasHapus