Kamis, 05 November 2015

Asiknya Budaya "Nyinom" di Kampungku

Yowww yowww yowww, mari sejenak aku perkenalkan pada budaya yang masih turun temurun dilaksanakan di kampungku. Budaya tentang indahnya gotong-royong membantu orang yang sedang punya "gawe" dengan istilah "mantu" atau menikahkan anak mereka. Bila diantara teman-teman sekalian ada yang pernah datang ke resepsi pernikahan di kampung, pasti ada pemuda-pemudi yang wira-wiri membawa makanan, minuman, menata kursi dan lain sebagainya, nah mereka itulah yang disebut sinoman, dan kegiatannya disebut nyinom.

Dulu aku pikir nyinom itu berasal dari bahasa Jawa, dari kata sinoman yang artinya pemuda atau muda, tapi ternyata eh ternyata eh ternyata berdasarkan salah satu sumber dari mbah google nyinom itu bersalah dari bahasa Perancis yang artinya melayani (what?). Jadi kegiatan nyinom adalah pemuda-pemudi organisasi kampung yang membantu pelaksanaan hajatan dengan cara melayani tamu undangan yang datang, berupa mengantarkan makanan, minuman, maupun mempersiapkan tempat, mulai dari persiapan, hari H, sampai bersih-bersih setelah hari H (mantap!). Tidak hanya itu saja terkadang ada beberapa yang ikut menemani prosesi acara boyongan juga.

Nah nyinom dimulai dengan acara rapat terlebih dahulu, di sana akan dibahas kapan jadwal nyinom tiap anggota, kapan jadwal mengambil perkakas yang diperlukan, akan dijelaskan job description (halah) yang harus dilakukan dan siapa saja yang ditunjuk melaksanakan tugas tersebut semua dibahas di rapat. Akan ditunjuk (biasanya pemuda) beberapa orang untuk mengantarkan undangan pernikahan, disebut ulem-ulem atau uleman. Untuk ulem-ulem sendiri ada tata caranya, harus sopan dalam menyampaikan undangan, berpakaian rapi, pastikan yang bersangkutan yang menerima undangan.

Sebelum hajatan dimulai pemuda dan pemudi yang sudah berseragam rapi berkumpul di dekat tempat penyimpanan makanan dan minuman (asekkk). Menata minuman di atas baki, memastikan makanan sudah ada dan siap untuk disajikan kepada tamu, memastikan persediaan untuk reload (halah) maksudnya mengisi kembali panci-panci di meja prasmanan apabila habis. Akan sangat mudah bila resepsi yang dilaksanakan tuan rumah adalah sistemn prasmanan, tapi kalau sistem piring terbang, whoaaa butuh tenaga ekstra kawan. Tapi semuanya sangat asik untuk dilaksanakan, aku sungguh menikmatinya, tapi mungkin akan sangat menikmati lagi kalau aku yang duduk di pelaminannya ya hahaha.

Salam



2 komentar:

  1. Terimakasih atas iilmunya.. ^_^
    Akhirnya saya tau tentang nyinom :v

    BalasHapus
  2. Mantap, barusan saya nyinom di pernikahan saudara

    BalasHapus